Tuesday, March 1, 2011

Pembuatan Mie Basah berbasis Tepung Mokal di Desa Bantrung.

1. Latar Belakang

Negeri kita kaya hasil pertanian sumber karbohidrat salah satunya yaitu ubi kayu. Ubi kayu merupakan salah satu pangan sumber karbohidrat pengganti beras karena memiliki kandungan gizi yang mendekati beras. tapi pemanfaatannya secara komersial masih belum banyak dilakukan.

Ubi kayu sebagai salah satu bahan pangan lokal, apabila diolah menjadi berbagai jenis jajanan dan masakan yang menarik dan memiliki citarasa enak, apalagi jika penampilannya memenuhi selera anak dan remaja, dapat menggantikan jajanan anak-anak yang terbuat dari terigu. Dengan citarasa yang enak dan pengemasan yang menarik, jajanan berbahan baku lokal akan mendapatkan nilai tambah dan potensi yang dikembangkan secara komersial. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengangkat citra jajanan anak-anak yang terbuat dari bahan baku lokal tersebut.

Konsumsi ubi kayu sebagai pangan alternatif cukup penting dalam mewujudkan penganekaragaman pangan karena ketersediaannya cukup banyak dan mudah dibudidayakan pada lahan subur maupun kurang subur sampai lahan marjinal. Ubi kayu dapat langsung dikonsumsi dengan terlebih dahulu direbus, digoreng dan dibakar atau difermentasi menjadi tape. Untuk membuat ubi kayu menjadi aneka makanan jajanan/kudapan, ubi kayu harus dibuat tepung atau tepung pati terlebih dahulu. Aneka kue/jajanan dapat dibuat dari tepung ubi kayu atau dicampur dengan tepung lainnya sesuai dengan kebutuhan bahan resep dalam pembuatan kue tersebut.

Upaya perbaikan citarasa perlu disesuaikan dengan selera dan trend zaman, ragam olahannya perlu diperbanyak dan dipromosikan agar memberikan pilihan yang menarik dan membangkitkan selera. Diharapkan dengan melakukan perbaikan citarasa dan menambah ragam produk olahannya maka tingkat pemanfaatan dan konsumsinya dapat ditingkatkan. Selain dapat menunjang kecukupan gizi masyarakat dan diversifikasi pangan, usaha tersebut akan memberikan nilai tambah yang memadai dan mendorong pengembangan industri makanan.

Promosi pemanfaatan dan penyajian produk jajanan tersebut perlu dilakukan secara intensif, disajikan secara menarik dan dikelola secara professional agar dapat menjadi usaha yang memberikan keuntungan yang menarik.

2. Tujuan Kegiatan

a. Menghasilkan produk alternative makanan yang murah dan praktis.

b. Menggunakan tepung singkong sebagai bahan baku pembuatan mie.

3. Sasaran Kegiatan

Sasaran utama dari Pelatihan Pembuatan Mie Berbasis Tepung Singkong (mokal) di Desa Bantrung adalah masyarakat desa setempat khususnya ibu-ibu desa Bantrung.

4. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengundang pelatih untuk mengajarkan secara teori dan praktik mengenai pembuatan mie berbasis tepung singkong.

5. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan Pelatihan Pembuatan Mie Berbasis Tepung Singkong (mokal) di Desa Bantrung,Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara adalah mahasiswa KKN UNDIP.

6. Laporan Kegiatan

Telah dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2011 dengan antusiasme ibu-ibu yang sangat tinggi.

7. Kendala Kegiatan

Ibu- ibu banyak yang belum memiliki alat penggiling singkong untuk dijadikan tepung dan masih terkesan sulit dalam pelaksanaanya


8. Solusi

Penggilingan dapat dilakukan dengan alat penumbuk padi dan kami secara serius memberikan informasi agar ibu-ibu dapat mudah memahami proses pembuatan tepung singkong.

9. Rincian Dana

a. Bumbu Masak

Rp. 25.000,00

b. Leaflet

Rp. 25.000,00

c. Pembicara

Rp. 200.000,00

Total Pengeluaran

Rp. 250.000,00

10. Hasil Dan Manfaat

Dengan program kerja ini diharapkan masyarakat memperoleh hasil berupa tambahan ilmu tentang pembuatan tepung singkong dan lebih mengerti mengenai proses pembuatan Mie.

No comments:

Post a Comment