Tuesday, March 1, 2011

Pemanfaatan Lahan untuk (TOGA) di Desa Bantrung


1. Latar Belakang

Dewasa ini obat-obatan modern sudah menjadi bagian dari kehidupan kita7 sehari-hari. Obat-obatan itu dalam berbagai bentuk sudah dijual bebas dan mudah sekali didapatkan dengan harga yang relatif terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Akhir-akhir ini trend pengobatan modern cenderung kembali ke tanaman obat yang digunakan secara tradisional. Ada beberapa alas an yang mendasari kecendrungan ini. Misalnya,tanaman obat yang digunakan secara tepat, tidak atau kurang menimbulkan efek samping dibandingkan dengan obat-obatan modern terutaman yang dibuat dari bahan sintesis. Alasan lain,obat-obatan tradisional juga lebih tepat untuk digunakan sebagai penyakit atau untuk menjaga kesehatan.

Yang dimaksud dengan TOGA adalah Taman Obat Keluarga. Kata “Taman” menunjukakan adanya suatu usaha untuk meningkatkan nilai estetika tanaman – dalam hal ini tanaman obat – dengan adanya pengaturan yang sesuai dengan potensi lahan dan enak dipandang mata.Sedangkan kata “Keluarga” menunjukkan “taman obat” ini berfungsi untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga dan dibuat di lingkungan keluarga, yaitu di pekarangan rumah, dapat juga di pekarangan sekolah atau kantor.

Pekarangan biasanya memiliki luas lahan terbatas, maka jenis tanaman obat sebaiknya dipilih yang penting dan bermanfaat untuk keperluan menjaga kesehatan keluarga sehari – hari. Selain itu, dipilih jenis tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak menyita tempat karena ukuran tajuk yang besar. Toga juga sekarang mulai dibudidayakan untuk bisnis yang menghasilkan keuntungan cukup lumayan besar, karena toga dapat diolah menjadi berbagai produk yang berkhasiat bagi kesehatan sebagai pengganti obat.

2. Tujuan Kegiatan

a. Pemanfaatan lahan kosong

b. Pemanfaatan hasil toga untuk memberikan nilai jual yang lebih sehingga bisa meningkatkan pendapatan

3. Sasaran Kegiatan

Sasaran utama dari Pemanfaatan Lahan untuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Bantrung adalah masyarakat desa setempat khususnya ibu-ibu desa Bantrung.

4. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan bibit toga

5. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan Pemanfaatan Lahan untuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Bantrung,Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara warga sekitar dan TIM KKN 1 Undip.

6. Laporan Kegiatan

Telah dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2011 dengan baik dan respon warga yang bagus.

7. Kendala Kegiatan

Dalam pelaksanaan program Pemanfaatan Lahan untuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Desa Bantrung, kami menemukan beberapa kendala dalam menentukan tempat untuk melakukan penanaman karena lahan yang sebelumnya akan digunakan ternyata tidak bisa ditanami.

8. Solusi

Penggunaan lahan lain untuk penanaman toga akhirnya ditanam di lahan PKD desa Bantrung.

9. Rincian Dana

a. Tukang

Rp. 50.000,00

b. Tanaman TOGA

Rp. 50.000,00

Total Pengeluaran

Rp. 100.000,00

10. Hasil Dan Manfaat

Dengan program kerja ini diharapkan masyarakat memperoleh hasil berupa pengetahuan tentang pentingnya Tanaman Obat (TOGA) dan masyarakat dapat menggunakan TOGA yang telah ditanam untuk kepentingan bersama.

No comments:

Post a Comment